Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Sabtu, 15 Mei 2010

Pemberdayaan Perempuan dan KB Belum Cerminkan Program Perempuan

Sabtu, 15 Mei 2010
PARIGI – Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Kabupaten Parimo dinilai belum mencerminkan keberpihakan terhadap pemberdayaan perempuan. Hal itu terlihat dari usulan program yang dicanankan instansi ini. Menurut anggota Banggar DPRD Parimo, Mayasari JFK, dari Rp3,9 miliar total anggaran yang diajukan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan yang dialokasikan untuk pemberdayaan perempuan, melalui peran wanita keluarga sehat sejahtera (P2WKSS) sebesar Rp64,5 juta. Sedangkan penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi keluarga miskin hanya sebesar Rp12,2 juta. Kemudian, ada juga program pemberdayaan yaitu pelatihan teknologi tepat guna (TTG) bagi perempuan dan anak-anak hanya sebesar Rp99,7 juta. ‘’Kalau dilihat dari total anggaran belanjanya, tidak berbanding dengan angka yang diplot untuk pemberdayaan,’’ kritik politisi PPP ini.
Menurut Maya, jika dilihat secara total, maka yang dominan adalah belanja rutinnya ketimbang belanja pemberdayaan.
Ia mengusulkan kedepannya, pola ini harus dibalik atau minimal fifty-fifty antara belanja rutin dan program-program yang berkaitan dengan pemberdayaan rakyat.
Trend ini kata dia bukan hanya terjadi di Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB, tetapi juga terjadi di dinas-dinas lain. Hanya saja kata Sekretaris DPC PPP Parimo ini, Badan Pemberdayaan Perempuan yang secara spesifik mengarahkan program-programnya pada perempuan harus terus dikawal, tidak saja oleh politisi perempuan seperti dirinya melainkan semua aktivis perempuan di daerah Parimo. ‘’Saya kira ini perlu menjadi perhatian, tidak saja politisi perempuan di dewan, melainkan semua aktivis perempuan mulai dari pemerintahan dan organisasi politik hingga LSM perempuan,’’ ujar Maya saat pembahasan anggaran di DPRD Parimo beberapa waktu lalu.
Menanggapi komposisi anggaran untuk pemberdayaan yang sangat minim, Maya meminta agar dana tersebut tetap diarahkan sesuai dengan tujuan program yang sudah ditetapkan. ‘’Ini akan terus dikawal agar alokasi anggarannya benar-benar fokus untuk kepentingan perempuan,’’ pungkasnya. (yar)

0 komentar:

Posting Komentar