Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Minggu, 04 April 2010

Berebut Konstituen dengan Partai Pecahan

Minggu, 04 April 2010
0 komentar
Golkar – PDIP Yakin Perolehan Suara Tetap Stabil

PALU – Hadirnya pecahan partai sebagai kontestan pemilu 2009, diyakini tidak memberikan pengaruh signfikan terhadap perolehan suara induk. Saat ini ada beberapa partai yang diindikasikan sebagai partai pecahan. Misalnya, Partai Golkar dengan Partai Hanura , PDIP dan PDP serta PPP dan PBR. Bagaimana pandangan fungsionaris partai-partai itu menghadapi pesaing yang akan menggerogoti basis konstituen mereka?
Fungsionaris Partai Golkar Sulteng, Drs Salmin Djuraedjo mengemukakan, Partai Hanura yang di dalamnya banyak diawaki mantan pengurus Partai Golkar bukan sebuah ancaman serius. Golkar sebut Salmin tidak terpengaruh sedikitpun dengan hadirnya partai-partai seperti Hanura, partai yang diidentikan sebagai pecahan dari Partai Golkar. Sebagai partai mapan dengan infrastruktur dan sumber daya manusia yang dipunyainya, Golkar yakin Salmin masih mendapat tempat di hati masyarakat, tidak saja di Sulawesi Tengah melainkan di Indonesia. ‘’Saya kira Hanura bukan saingan,’’ sahut Salmin.
Kekhawatiran bahwa suara Golkar akan tergerus dengan hadirnya partai seperti Hanura yang didirikan oleh mantan Capres Golkar, Wiranto juga ditepis oleh Ketua Partai Hanura Karim Hanggi. Ia mengemukakan, di era multipartai seperti sekarang ini, tidak ada partai yang bisa mengklaim bahwa partainya mempunyai basis konstituen di daerah tertentu. Masyarakat dengan tingkat kecerdasan yang semakin tinggi, akan mempunyai pilihan-pilihan politik yang beragam. Olehnya yang dijual oleh Partai Hanura adalah program bukan semata-mata hanya partai. Selain itu caleg yang kredibel juga sangat menentukan apakah partai tersebut dilirik atau tidak. ‘’Saat ini bukan lagi saatnya menjual nama besar partai. Yang dibutuhkan adalah program yang pro rakyat serta caleg-caleg dengan track record yang bagus,’’ kata Karim Hanggi.
Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Sekretaris DPW PPP Sulteng H Armin Latjangki SE. Menurut Armin, di mata PPP kehadiran Partai Bintang Reformasi (PBR) yang didirikan oleh dai sejuta umat KH Zainuddin MZ, bukan merupakan pecahan dari PPP. ‘’PBR itu adalah partai baru dan tidak ada kaitannya dengan PPP,’’ tangkis Armin. Walaupun PBR diasumsikan sebagai pecahan PPP, Armin yakin keberadaannya tidak akan memberikan pengaruh yang berarti terhadap perolehan suara PPP di pemilu nanti. Olehnya urai Armin, kuncinya adalah caleg yang didorong harus berkualitas sehingga mendapat tempat di hati masyarakat. ‘’Saat ini problemnya bukan pada partai. Tetapi pada caleg yang dicalonkan.
Walaupun partainya kecil tetapi calegnya berkualitas maka dipastikan akan mendapat apresiasi dari publik,’’ ulas Armin

Sedangkan Wakil Ketua PDIP Sulteng Muharrram Nurdin yang partainya mendapat saingan dari ‘’kembarannya’’ PDP tetap yakin perolehan suaranya tidak akan terganggu dengan hadirnya partai tersebut. PDP didirikan oleh beberapa pengurus teras PDIP seperti Laksamana Sukardi, Sukowaluyo Mintohardjo (alm), Arifin Panigoro serta Noviantika Nasution, yang kecewa dengan kepemimpina Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurut Muharram, sebagai bukti bahwa partainya tetap pede walau mendapat saingan dari PDP terlihat dengan target perolehan suara nasionalis di Sulteng yang ditargetkan sebesar 23 persen Dari total 68 persen suara nasionalis di Sulawesi Tengah. ‘’Sampai saat ini target tersebut tidak pernah dikoreksi. Itu berarti kami tidak merasa terganggu dengan hadirnya PDP,’’ ujarnya Muharram.
Selain itu, fakta di lapangan katanya tidak ditemukan adanya gangguan berarti terhadap kantong-kantong suara PDIP di Sulawesi Tengah.
Karakter pemilih menurut Muharram berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. ‘’Pemilih sudah cukup cerdas untuk menentukan sikap politiknya. Tentunya mereka akan memilih partai dan caleg yang terbukti telah memberikan kontribusi yang riil terhadap masyarakat. (yar)
Baca selengkapnya Yardin Hasan: 2010-04-04
read more

PDS-PBB Bertekad Raih 1 Fraksi

0 komentar
PDS Garap Basis Palu dan Parimo, PBB Optimalkan Raihan Kursi di Daerah

PALU – Di tengah persaingan ketat partai-partai untuk memperoleh suara pada pemilu 2009, Partai Damai Sejahtera dan Partai Bulan Bintang berani memasang target tinggi. PDS misalnya, partai besutan Ruyandi Hutasoit ini, bertekad mencuri kursi dari daerah pemilihan Sulteng I (Kota Palu) dan dapil Sulteng III (Kabupaten Parigimoutong), masing-masing satu kursi. Sedangkan perolehan torehan tiga kursi pada pemilu 2004 menurut Wakil Ketua PDS Sulteng, Frangky Tangkilisan akan dipertahankan. Dengan demikian keinginan PDS untuk membentuk satu fraksi di DPRD Sulteng, bisa terpenuhi. Pada pemilu 2004, PDS memperoleh tiga kursi masing-masing dari daerah pemilihan Poso, Touna dan Morowali dan dapil Banggai Bangkep serta dapil Donggala. Franky yakin komposisi tiga kursi yang ada sekarang ini tetap bisa dipertahankan. Ini karena konsolidasi yang dilakukan partainya di tiga dapil ini cukup solid. PDS yakin mampu mendapat satu kursi dari dapil Palu dan Parimo, mengingat konsolidasi yang dilakukan untuk dua daerah ini sangat gencar. ‘’Kita yakin PDS mampu bersaing di dua dapil ini. Karena konsolidasi yang kita lakukan sangat bagus. Kota Palu yang menyediakan kuota 5 kursi salah satunya bisa diraih PDS,’’ katanya yakin. Selain menargetkan 5 kursi di DPRD Sulteng, PDS juga yakin masih mempertahankan torehan satu kursi untuk DPR RI seperti perolehan pada pemilu 2004.

Sedangkan Partai Bulan Bintang selain mendorong perolehan kursi di DPRD Sulteng menjadi 5 kursi, partai berlambang bulan sabit ini juga memfokuskan perolehan suara daerah dari 17 menjadi 40 kursi pada pemilu 2009. Selain itu tetap bertekad meloloskan satu wakilnya ke DPR RI guna memenuhi ketentuan parliamentary threshold sebagai tiket menuju pemilu 2014.
Wakil Ketua DPW PBB Sulteng, Ir H Amiruddin Adjeng mengemukakan, target tersebut berangkat dari realitas pada dua edisi pemilu sebelumnya yakni pemilu 1999 dan 2004 perolehan suara PBB cenderung meningkat. Diharapkan trend positif ini kembali dialami oleh PBB pada pemilu 2009 mendatang. Ia menyebutkan beberapa wilayah potensial yang kini terus digarap maksimal antara lain, Banggai, Touna, Morowali dan Parigi serta Kota Palu. Namun demikian urai Adjeng pada saat yang bersamaan partainya akan terus mengintensifkan konsolidasi di sejumlah wilayah yang pada pemilu 2004 tidak menyumbang kursi di DPRD Sulteng. Seperti Donggala, Buol Tolitoli dan beberapa wilayah lainnya. (yar)
Baca selengkapnya Yardin Hasan: 2010-04-04
read more