Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Sabtu, 15 Mei 2010

DPU Pasrah Perjalanan Dipangkas

Sabtu, 15 Mei 2010
aslan08@ymail.com



PARIGI – Demi alasan efisiensi anggaran, DPRD Parimo akan memelototi alokasi belanja perjalanan dinas. Jika perjalanan dinas dinilai terlalu besar, anggota Banggar tidak segan-segan memangkas perjalanan dinas dari instansi yang bersangkutan. Seperti yang dilakukan oleh anggota Banggar terhadap Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Parimo. Dinas PU yang mengalokasikan biaya perjalanan sebesar Rp1,8 miliar harus rela kehilangan sebesar Rp400 juta lebih setelah Banggar mengusulkan untuk memangkas usulannya sebesar 25 persen.

Awalnya, beberapa anggota Banggar menawarkan pemotongan anggaran belanja sebesar cukup 10 persen, mengingat dinas teknis ini mempunyai proyek di daerah pelosok yang membutuhkan pengawasan. Dengan asumsi itu, Kisman DB Sultan menawarkan agar pemotongan cukup 5 persen saja. Namun pimpinan rapat, Taufik Borman menawarkan angka 25 persen yang kemudian langsung disetujui.
Kepala Dinas PU Parimo Syaifullah Djafar yang ditemui seusai pembahasan mengaku bisa menerima keputusan Banggar Legislatif tersebut. ‘’Ini bukan persoalan rasional atau tidak rasional, tapi demi efisiensi saya kira pemotongan ini akan menjadi rasional,’’ katanya mencoba memahami sikap dewan.
Apakah ada konsekwensi yang dilahirkan dari pemangkasan yang terbilang cukup besar itu? Menurut Syaifullah Djafar konsekwensi sudah pasti ada, karena usulan yang disampaikan telah dihitung secara maksimal yang diharapkan bisa meng-cover seluruh perjalanan dinas untuk satu tahun kedepan. Namun dengan adanya pemangkasan ini, maka pihaknya akan mengurangi perjalanan dinas untuk level eselon III termasuk perjalanan dinas kepala dinas. Yang tidak boleh dikurangi adalah perjalanan dinas untuk kepentingan pengawasan di daerah. ‘’Yang dibatasi adalah perjalanan dinas pejabat eselon II dan III. Kalau perjalanan dinas untuk mengawasi pekerjaan teknis di daerah ini tidak mungkin dikurangi,’’ katanya.
Terkait alasan efisiensi yang menjadi senjata pamungkas dewan, menurut Syaifullah bisa dimaklumi. ‘’Alasan itu sangat rasional. Saya kira walaupun dikurangi Rp400 juta, bagi kami tidak apa-apa. Toh ini tidak membuat operasional kantor terhenti sama sekali,’’ katanya tertawa. (yar)

0 komentar:

Posting Komentar