Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Sabtu, 15 Mei 2010

Longki Minta Pejabat Tidak Berkecil Hati

Sabtu, 15 Mei 2010
Anggaran Dipangkas Tidak Bisa
Menjadi Alasan Tidak Bekerja

PARIGI – Bupati Parigi Moutong (Parimo) Drs Longki Djanggola membesarkan hati para bawahannya yang mungkin anggarannya dipangkas saat pengusulan anggaran di DPRD Parimo yang baru saja menuntaskan pembahasan RAPBD 2010 (29/12) kemarin.

Menurut Longki, pemangkasan anggaran oleh Banggar legislatif tidak bisa dijadikan alasan untuk bekerja setengah-setengah apalagi bersikap apatis tidak bekerja sama sekali. Seorang pejabat katanya, harus kreatif mempunyai terobosan-terobosan dengan berbagai kebijakan yang populis tanpa harus menafikan aturan-aturan hukum. Walaupun ada pemangkasan usulan anggaran namun tidak boleh menyurutkan etos kerja dan pengabdian kepada masyarakat. Memang diakui kata dia, untuk mobilisasi program tidak terlepas dari ketersediaan dana yang cukup. Namun demikian kekurangan anggaran tersebut harus disiasati dengan melahirkan terobosan-terobosan di setiap unit kerja masing-masing. ‘’Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, jangan beralasan karena anggarannya dipangkas lalu bekerja setengah-setengah. Ini tidak boleh. Kerahkan segenap kemampuan untuk pengabdian rakyat di daerah ini,’’ ajak Longki saat melantik pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkab Parimo di aula kantor bupati Parimo (29/12) kemarin.

Pembahasan anggaran yang berlangsung sejak satu bulan terakhir, kemarin telah selesai. Semangat efisiensi yang dikemukakan oleh Bupati Parimo Longki Djanggola padaa pidato pengantar keuangan beberapa waktu lalu, tampaknya diterjemahkan dengan sungguh-sungguh oleh Banggar DPRD Parimo. Nyaris tidak pernah ada instansi yang tidak mengalami pengurangan anggaran belanja, khususnya item belanja perjalanan dinas dan kegiatan-kegiatan pelatihan serta belanja barang. Dalam catatan Radar Sulteng belanja perjalanan dinas dipangkas berkisar 20 hingga 30 persen setiap dinas. Kemudian ada juga usulan program yang ditolak seperti anggaran untuk radio pemerintah Kerem Nuvula yang mendapat alokasi Rp20 juta namun tidaki disetujui Banggar. Namun demikian ada juga instansi yang mendapat komitmen tambahan dana untuk program-program yang terkait dengan masyarakat. Seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Instansi yang dipimpin oleh Ir Mukramin telah mendapat jaminan dari Banggar mendapat tambahan Rp1 miliar untuk pendampingan Gernas. (yar)

0 komentar:

Posting Komentar