Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Selasa, 04 Mei 2010

Sosialisasi LAKIP

Selasa, 04 Mei 2010
Wimboh 081341011622

Rubrik

LAKIP

f-yardin
BUKA SOSIALISASI – Gubernur HB Paliudju bersama Sekdaprov H Gumyadi saat pembukaan sosialisasi Lakip di Gedung Pogombo kemarin (14/1)

Pemprov Gelar Sosialisasi Lakip

PALU – Pemerintah Provinsi menggelar sosialisasi Lakip (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) yang diikuti seluruh kepala SKPD serta pejabat eselon III di lingkungan Pemprov Sulteng. Menurut Kepala Biro Organisasi Setdaprov Drs Jethan Touwakit, tujuan dari pelaksanaan sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk acuan bagi setiap isntansi pemerintah dalam menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud akuntabilitas. Pedoman ini tutur Jethan diharapkan dapat membantu penyusunan rencana strategis dan rencana kinerja, sebagai bagian yang terpisahkan dari Lakip secara keseluruhan.
Di tempat yang sama Gubernur HB Paliudju mengungkapkan, sistem Lakip telah menjadi bagian penting dalam kebijakan penyelenggaraan pemerintahan, khususnya di bidang keuangan. Dalam UU Nomor 17/2003 tentang keuangan negara, bahwa sistem keuangan negara dikelola dan dipertanggungjawabkan secara terintegrasi, akuntabel sehubungan dengan ditetapkannya anggaran berbasis kinerja.
Sistem ini urai Paliudju mempunyai tujuan untuk meningkatkan akuntabilitas sektor publik dan mendorong peningkatan kinerja instansi pemerintah serta mengurangi potensi terjadinya korupsi terutama korupsi yang diakibatkan kesalahan manajemen.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Paliudju juga mengingatkan bahwa sistem Lakip Sulteng yang berada pada urutan ke 25 dari 25 daerah yang menyampaikan laporan adalah seustau yang sangat memalukan. Kedepan diharapkan hal seperti ini tidak terjadi lagi. Lebih jauh Paliudju mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) kendala utama yang dihadapi adalah keengganan untuk berubah atau keterbatasan kemampuan kepemimpinan. ‘’Ini adalah paradigma yang harus diubah, sehingga kita tidak lagi terus berkutat pada permasalahan yang sama tanpa ada perubahan berarti,’’ katanya.
Kegiatan yang berlangsung sehari ini diikuti menghadirkan sejumlah pembicara dari BPKP Sulteng. (yar)

0 komentar:

Posting Komentar