Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Selasa, 04 Mei 2010

Hidayat Disambut Tokoh Adat

Selasa, 04 Mei 2010
Minta Hidayat Jalankan Pemerintahan di Bora
Permintaan Dewan Adat Kota Pitunggota Sigi///sub

PALU – Dewan Adat Kota Pitunggota Sigi memberikan dukungan penuh kepada Pejabat Bupati Sigi Drs Hidayat, untuk menjalankan tugas-tugasnya di Kabupaten Sigi. Dukungan itu dikemukakan oleh juru bicara Dewan Adat Kota Pitunggota Sigi, Tamsil Landau dalam penyambutan Pejabat Bupati Sigi yang berlangsung di kediaman Drs Hidayat di Kelurahan Tavanjuka Tatura Palu Selatan. Ada 7 butir pernyataan sikap yang merupakan hasil rembuk para pemangku adat dalam pertemuan di kediaman Keadatan Galara, Daeng Manota di Desa Bora pada Jumat 16 Januari 2009. Tujuh butir pernyataan sikap tersebut disampaikan oleh Tamsil Landau yang bertindak selaku juru bicara.
Disamping menyampaikan dukungan penuh terhadap Hidayat, Dewan Adat meminta kepada Hidayat agar menjalankan roda pemerintahan di ibu kota Kabupaten Sigi di Desa Bora, sesuai amanat UU Nomor 27/2008 tentang Pembentukan Kabupaten Sigi.
Selaku Pejabat Bupati yang diberi tugas menjalankan roda pemerintahan, Hidayat juga diminta melakukan percepatan pembangunan infrastruktur khususnya kantor Bupati Sigi dan DPRD melalui berbagai bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Donggala sebagai kabupaten induk.
Tak hanya itu. Dewan Adat Kota Pitunggota Sigi meminta kepada Hidayat, agar menempatkan beberapa instansi pemerintahan di Desa Bora sebagai ibukota Kabupaten Sigi. Tujuh butir pernyataan sikap itu diakhiri dengan permintaan kepada Hidayat agar mengamankan Undang Undang Nomor 27/2008 khususnya pasal 7 tentang penempatan pusat Ibukota di Kabupaten Sigi.
Drs Hidayat dalam sambutan singkatnya tidak menjawab secara spesifik permintaan para pemangku adat di wilayah Kabupaten Sigi itu. Hidayat mengatakan, dukungan moril para pemangku adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat di seluruh wilayah Sigi menjadi modal besar bagi dirinya untuk mengemban amanat sebagai pejabat bupati Kabupaten Sigi untuk melaksanakan empat tugas yang diberikan oleh Mendagri Mardiyanto. Yaitu, pembentukan dan pengisian kelembagaan, pembentukan DPRD dan memfasilitasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) untuk terpilihnya bupati devinitif.
Pada kesempatan tersebut, Hidayat juga mengirim pesan kepada seluruh masyarakat Sigi, untuk tidak risau bahwa dirinya akan berlama-lama di menjadi pejabat bupati. ‘’Bapak-bapak tidak perlu ragu, saya di Sigi hanya satu tahun. Itupun saya rasa terlalu lama. Dalam satu tahun kedepan kalau bupati devinitifnya sudah terpilih maka saya akan kembali lagi ke provinsi,’’ katanya.
Forum tersebut juga digunakan oleh Hidayat untuk menjelaskan posisinya hingga ditunjuk oleh Gubernur sebagai salah satu di antara sejumlah calon pejabat bupati yang diajukan Gubernur HB Paliudju ke Depdagri. Menurut Hidayat, ia memperkirakan alasan penunjukan ia beberapa pejabat ke Depdagri karena Gubernur ingin dalam masa transisi tersebut pejabat bupati harus orang netral. Dengan tugas pokok meletakan dasar-dasar pemerintahan, menata sosial politik sebelum diteruskan oleh bupati devinitif kelak. ‘’Saya menangkap maksud Pak Gub seperti itu. Bahwa perlu ada figur netral untuk menjalankan pemerintahan transisi untuk menuju pemerintahan yang permanen,’’ katanya. Soal mengapa dirinya yang harus terpilih, Hidayat mengaku masalah tersebut sudah menjadi domain Depdagri sedangkan pemerintah provinsi hanya mengusulkan. Sebagai bupati transisi, Hidayat juga menjamin dirinya tidak akan

DISAMBUT MASSA RATUSAN MASSA
Sambutan terhadap Hidayat berlangsung meriah. Bahkan prosesi penyambutan itupun telah dirancang dengan sangat matang dua hari sebelum Hidayat kembali ke Palu. Sebelum ke Bandara Mutiara, warga Sigi bersama para pemangku adat terlebih dahulu singgah di kediaman Hidayat di Tavanjuka – Palu Selatan. Tepat pukul 12.30 iring-iringan mobil dan kendaraan roda dua menuju Bandara Mutiara Palu
Sekitar 200-an massa dari sejumlah desa di Kabupatan Sigi bersama para pemuka adat sudah menunggu kehadiran Hidayat sejak pukul 13.00. Hidayat yang didampingi Karo Perlum Setdaprov Drs Yuliansyah dan beberapa kerabat dekatnya menumpang pesawat Batavia dari Jakarta baru tiba pukul 15.30.
Para pemangku adat yang rata-rata sudah sepuh itu tampak sabar menunggu di VIP B Bandara Mutiara Palu. Sesaat setelah pesawat Batavia mendarat di Bandara Mutiara pekikan Hidup Sigi langsung membahana. Hidayat sendiri tampil santai. Ia hanya mengenakan jaket hitam dan kaos oblong merah serta celana jeans. Sesaat setelah turun ia pun disambut para pemuka adat, diselingi dengan teriakan Hidup Sigi yang semakin membahana.
Sementara itu, adanya suara-suara yang menolak kehadiran Hidayat sebagai pejabat Bupati Sigi tampaknya diantisipasi dengan sangat baik oleh petugas. Sesaat setelah keluar dari pintu VIP room Bandara Mutiara, Hidayat langsung menaiki mobil Toyota Innova DN 310 AA. Hidayat duduk di kursi deretan kedua dengan diapit petugas polisi. Sesaat kemudian mobil yang membawanya langsung melesat dengan kecepatan tinggi menuju kediamannya di Tavanjuka-Palu Selatan.
Tiba di kediamannya, Hidayat disambut dengan sebuah prosesi sederhana dari beberapa warga yang mengenakan busana muslimah, menyambut Hidayat dengan taburan beras. Beberapa saat kemudian, Hidayat langsung berbaur dengan para tokoh masyarakat Sigi yang sudah menunggunya di halaman belakang kediamannya. (yar)

0 komentar:

Posting Komentar